Pertama Kali Menggunakan Prameks untuk Perjalanan Yogyakarta Surakarta


Prameks (Prambanan Ekpres) merupakan salah satu layanan transportasi kereta api yang menghubungkan Kutoarjo, Yogyakarta dan Solo Balapan. Prameks juga berhenti di beberapa stasiun besar/kecil yang dilewatinya. Minggu kemarin 10 Desember 2017 saya ada jadwal untuk menghadiri undangan pernikahan teman di kota Surakarta, kebetulan dekat dengan stasiun yang dilewat oleh Prameks sehingga saya dan teman-teman memutuskan untuk menggunakan jasa ini.

Setelah keputusan bulat bahwa transportasi yang akan digunakan ke Surakarta adalah Prameks, saya langsung mengunjungi Google dan mencari informasi selengkapnya mengenai Prameks. Dari Hasil pencarian Google Images,  tampak luar mirip dengan kereta jarak dekat yang biasa saya lihat di Jakarta.

Pencarian Prameks dari Google Images

Tiket tiba dan Fakta-fakta baru

Akhirnya tiket tiba, dan harganya membuat saya kaget, cukup Rp 8000,- untuk perjalanan Yogyakarta - Surakarta. Saya juga baru tahu, ternyata kereta api jenis ini yang digunakan +Aab untuk pulang Yogyakarta - Surakarta PP tiap weekendnya. Oke, harga diatas baru kaget tahap satu, kaget berikutnya adalah Ternyata ada stasiun di Bandara Adi Sucipto, namanya adalah stasiun Maguwo. Benar-benar bandara dengan level internasional, karena terintegrasi dengan berbagai moda transportasi.


Tiket milik saya, sumber : https://www.instagram.com/receiptsharing/

Kemudian saya lihat lebih teliti lagi, ada pesan "TANPA_TMP_DUDUK", ternyata kata teman saya, memang semua tiket seperti itu, karena sifatnya Prameks adalah siapa cepat maka dia dapat tempat duduk. Saya cukup percaya diri karena berangkat pukul 07:12 WIB dan semoga bisa dapat tempat duduk.

Hari H

Diawali dengan insiden kekantor dulu untuk ambil charger smartphone yang tertinggal, saat itu sudah pukul 07:00 WIB, semua urusan meliputi perjalanan ke Bandara, parkir motor dan checkin bisa saya selesaikan hingga pukul 07:12, untungnya saat itu belum ada tanda-tanda kereta akan datang, agak kecewa juga sih. Baru sekitar 07:20 kereta tiba (tapi tidak ada bunyi tut... tut... nya).

Didalam Kereta

Ternyata tidak ada satu tempat dudukpun yang bisa kami dapatkan, terpaksa kami akan melewati perjalanan ini dengan berdiri. Saat itu saya bendiri, dan tidak banyak bergerak, tapi kok bisa sampai di Surakarta, "jawabannya karena saya menaiki kereta api (Prameks namnya)". Nah kembali kemasa ketika tidak dapat tempat duduk, Setelah kereta berjalan sekitar 30 menit, keluar beberapa petugas gagah dari gerbong depan dengan membawa alat yang bisa melubangi kertas dengan lubang lingkaran sempurna, itu adalah petugas untuk mengecek apakah para penumpang membawa karcis, sip tampang sudah cukup sangar untuk membuat penumpang lebih takut sehingga taat akan peraturan didalam kereta.

Sampai di Stasiun Purwosari

Kami berencana langsung membeli tiket untuk perjalanan pulang, tapi ternyata jika membeli tiket di hari yang sama, minimal adalah 3 jam sebelum keberangkatan, sehingga tidak mungkin untuk beli sekarang, jadi kami lanjutkan perjalanan terlebih dahulu.

Kurang lebih berjarak 2KM dari Hotel tempat resepsi dilaksanakan.  Disaat yang sama ternyata di Surakarta sedang ada acara Car Free Day (ini fakta lain yang membuat saya tercengang) sama sepert di Jakarta yak. Menyenangkan lihat warga berlari, bermain-main di jalanan tanpa mencemari udara sekitar. Akhirnya kami mendapatkan suntikan motivasi untuk mengikuti hal yang sama, kami putuskan berjalan kaki bersama warga yang menikmati hari car free day, tidak terlalu capek sih, hanya saja udaranya cukup panas, membuat keringat menetas dan menghasilkan bebauan yang tidak sedap, serta melunturkan beberapa make up yang telah kami siapkan sebelumnya.

Untuk mencegah hal tersebut, Ms +Rini Sulis dan +Pia memutuskan melanjutkan dengan becak. Dan menghasbiskan Rp 15.000,- untuk sampai ke Hotel, hmmm...


Perjalanan Pulang

Skip.. langsung ke momen ketika saatnya pulang. Untuk kembali ke Stasiun Purwosari kami menemukan Angkuta yang kebetulan hampir kosong (cuma ada satu mbak2 dengan ukuran badan lebih besar dari rata2), dan langsung kami penuhi sekaligus (total 11 orang). Fakta lain, ternyata jalan satu arah di Surakarta ada yang bisa dilalui ke arah sebaliknya, tapi hanya untuk angkutan umum. Spesial sekali, inilah yang sangat suka dan mendorong untuk menggunakan angkutan umum dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan biaya Rp 5000,- /orang kami tiba di Stasiun tepat waktu.

Saat itu pukul 12:00 dan kami baru bisa mendapatkan tiket pada keberangkatan pukul 14:00, 2 jam di stasiun kami habiskan sambil menonton TV. Saat itu juga sudah tiba waktu dhuhur, tapi mushola ada didalam stasiun yang hanya bisa dimasuki jika mempunyai tiket. Tapi petugas memberikan keringanan cukup berbekal KTP, kami bisa masuk ke stasiun tanpa tiket untuk menuju mushola, terimakasih pak.

Penutup

Kereta akhirnya datang, saya cabut smartphone yang sedang dicharge di charge corner  cukup 60 menit, bisa charge sebanyak ini, terimakasih quick charge USB type-C 3.0 .  Menyiapkan playlist lagu Metal favorit saya yan gbisa play di https://open.spotify.com/user/21j7dez6rhso4arbu7w3dvssi/playlist/5wH9VxQ8c8iZrvgyUksetJ, tancapkan eaebuds dan mari menuju Jogja.

Ref :

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_Prambanan_Ekspres 
  • http://prameks.com/
  • https://www.instagram.com/p/BcimF24DUR4/?taken-by=receiptsharing

Komentar