Cerita Gowes Jalur Alternatif Menuju Tugu Udang Kaliurang Yogyakarta



Tugu udang adalah salah satu jalur latihan saya, karena tanjakannya yang menguras energi tapi jalurnya ramai oleh para pesepeda lainnya terutama ketika di pagi hari. Ketika dijalan bertemua dengan pesepeda lain kami bisa saling bertukar informasi baik tentang sepeda maupun bidang lainnya. Jalur yang biasa dilalui adalah melalui Jalan Kaliurang, dari Pasar Pakem Jalan Kaliurang KM 17 terus naik keatas hingga ke Tugu udang di Jalan Wara, Kliurang Barat Sleman DIY.  Tapi karena merupakan jalur wisata, sedikit kesiangan bisa bertemu banyak bus pariwisata ataupun kendaraan pribadi yang tentu saja ditemani dengan gas buang dari knalpot. Solusinya bisa lewat jalur alternatif ini, yang ditemani dengan persawahan dan kebun buah Salak khas daerah Kaliurang.

Untuk Memudahkan Arah, Kita Start Dari Pasar Pakem

Dipasar pakem banyak sekali warung kopi atau warung jajanan yang buka sejak pagi dan biasanya dipakai para goweser sebagai pitstop untuk lanjut keperjalanannya berikutnya. Yang terkenal di kawasan pakem adalah "Warung Ijo" https://goo.gl/maps/1okxGXHzyHaitQwy6 dan "Pos Pit" https://goo.gl/maps/kmWScR9fYRrs5NqWA

Nah mari kita mulai masuk ke Rutenya, sampai di daerah Pakem, silahkan belok ke arah utara, patokannya adalah pertigaan Warung Podang https://goo.gl/maps/sYqVJpDsbU9HndB78 , jalur keutara memang tidak seluas di Jalan Kaliurang, nah inilah alasan kenapa jalur ini sepi dan cocok untuk bersepeda. Sedikit naik, kalian akan bertemu dengan persawahan dan perkebunan buah Salak. 


Selanjutnya ikuti saja jalannya yang menuju kearah utara. Untuk berikutnya silahkan menuju kedaerah Vila Pakde https://goo.gl/maps/ZY4nNTSWRj2U6jcs8 disana nanti kamu akan bertemu dengan dam kecil yang cukup terawat, seperti pada gambar dibawah. Dulu pernah kesini juga bersama Mr Faisal dan Mr Rizki dan kami mengobrolkan tentang pabrik Aqua, temanya sesuai dengan tempat ini.


Sisanya lanjutkan terus keutara, hingga sampai di perempatan Jalan Boyong yang menuju ke Museum merapi. Biasanya diperempatan ini jadi pitstop untuk menunggu teman-teman yang dibelakang atau untuk beristirahat sebentar. Karena setelah ini tanjaknnya cukup ekstrim.


Naik ke Jalan Boyong Arah Museum Merapi

Jalan Boyong sekitar museum merapi ini sungguh mulus sehingga pendakian bisa dilakukan dengan maksimal. Disamping itu jika cuaca mendukung, Gunung Merapi akan terlihat dengan jelas. Di kanan kiri banyak losmen, vila dan hotel, tapi karena kami terbiasa bersepeda pagi suasananya masih cukup sepi, yang kemi dengar adalah suara kicauan burung dan suara ban sepeda kami yang berputar dipermukaan aspal. 



Ketika berangkat pagi, saya juga sering melihat penampakan awan berbentuk seperti kubah di puncak Gunung Merapi, seperti pada gambar diatas. Sempat googling, di sekitar awan tersebut ada perubahan cuaca yang cukup esktrem dan berbahaya bagi pendaki. Ok terus saja keutara.


Warung Makan Bu Lia Belok Timur Sampai deh di Tugu Udang

Setelah sampi di warung makan Bu Lia https://goo.gl/maps/683gg4Lou7xHjZbz7 maka posisi kamu sudah sejajar dengan Tugu Udang, sisanya lanjutkan belok ke arah timur, di selatan jalan terlihat tembok panjang sekali berwarna biru, seperti kompleks khusus saya tidak tahu dan belum cek Google Maps. 


Nah di sekitaran Tugu urang ini juga ada area bike rest yang cukup terkenal, namanya adalah Warung Bu Gin https://goo.gl/maps/vVeGgcPoCspcKdYe7 , menu terkenalnya adalah Susu Murninya, wah bisa mengembalikan energi yang hilang setelah pendakian nih. 


Turun Lewat Jalan Kaliurang

Biasanya untuk turun saya tidak lewat jalur yang sama, melainkan dari Tugu Urang, langsung keselatan, lewat Jalan Kaliurang, karena jalannya lebih luas dan berkelok-kelok sehingga speed terkontrol. Pernah saya turun dari Tugu Urang dan kecepatan maksimal sampai 60Km/jam, tapi karena masih sepi pagi, tidak perlu was-was dan rajin mengerem. Oke silahkan dicoba.

Links :

Komentar